Pemuda ini Sukses Raup Ratusan Juta dari Jahe Merah, ini 3 Faktanya.
![]() |
Pemuda ini Sukses Raup Ratusan Juta dari Jahe Merah, ini 3 Faktanya. |
Pemuda ini Sukses Raup Ratusan Juta dari Jahe Merah
Pandemi COVID-19 tak ayal membawa banyak perubahan untuk kehidupan bermasyarakat. Cukup banyak yang berpindah pekerjaan atau sebatas menambahkan hoby ketika peraturan kerja dari rumah (work from home/WFH) diterapkan.Beberapa diantaranya ada yang cuan dari pindah pekerjaan atau mencoba hoby baru tadi. Diantaranya yang terjadi pada pemuda bernama Nadiawan Zovival Hizbullah.
Pemuda 25 tahun asal Dusun Bandorasa Kulon, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini pilih menjadi petani daripada bekerja di perusahaan. Sekarang pria yang dekat dipanggil Zovi ini menanam beberapa ribu pohon jahe merah di area samping tempat tinggalnya.
Berikut 3 fakta keberhasilan Zovi dari Jahe Merah:
1. Baru Mulai 6 Bulan Lalu
Telah 6 bulan lebih Zovi menanam jahe merah. Bergulat di dunia pertanian bukanlah hal baru untuk Zovi. Semenjak 2018 lalu sepulang bekerja di Jepang, Zovi mulai bertani dengan menanam palawija di tempat selebar 2.850 mtr. persegi.
"Telah enam bulan berjalan menanam jahe merah, awalnya menanam palawija seperti jagung dan cabai di tempat yang serupa selebar 200 bata atau 2.850 mtr. persegi," kata Zovi saat terlibat perbincangan dengan detikcom di tempat tinggalnya Sabtu (23/1/2021).
Bertambahnya permintaan jahe merah di periode wabah COVID-19 ini jadi alasan Zovi selanjutnya berpindah menanam jahe merah dari yang awalnya menanam palawija.
2. Jahe Merah Organik Jadi Opsi
Walau belum memperoleh hasil panen dari jahe merah yang Dia tanam, tetapi Zovi sudah tahu akan ke mana jahe merah kepunyaannya akan dipasarkan. Katanya, hasil panen jahe merah telah dipesan oleh sebuah perusahaan.
"Jadi selain ketertarikan bertani, ada pula keinginan dari perusahaan. Adanya keinginan jahe ini karena itu saya serius, jadi kelak saat dipanen telah ada yang nampung hasil panennya," ungkapkan Zovi.
Tetapi menurut dia jahe yang diminta oleh perusahaan harus adalah jahe merah organik. Jahe merah organik sendiri adalah jahe merah yang ditanamkan dilarang memakai beberapa bahan kimia.
Dalam kurun waktu 4 sampai lima bulan di depan Zovi baru dapat memetik jahe merahnya. Dari 2.500 pohon yang ditanamkan, Dia diprediksi akan mendapatkan 7,5 ton jahe merah organik. Hasil panen itu tentu saja telah ditunggu oleh perusahaan yang pesan.
3. Cuan sampai Rp 225 Juta saat Panen Pertama
Menurut Zovi satu kg jahe merah organik dipandang Rp 30 ribu per kilogramnya oleh perusahaan. Dia akan mendapatkan keuntungan sampai Rp 225 juta di panen pertama kalinya kelak.
"Saat ini 2.500 pohon perkiraan panen 7,5 ton. Kita akan tambah lagi tanaman jahe hingga kelak setiap bulan dapat panen lagi. Jika Kentungan itu sekilo Rp 30 ribu karena untuk perusahaan. Jadi ya sejumlah Rp 225 juta," sambungnya.
Zovi menceritakan menekuni dunia pertanian sesungguhnya bukan cita-citanya saat kecil. Dia malah mempunyai kemauan menjadi seorang pilot.
"Harapan saat kecil itu sesungguhnya pengin menjadi pilot tetapi seiring waktu berjalan saya hanya pengin jalani yang dicintai jadi searah dengan hoby. Maka memang saya tidak hoby kerja kantoran dan sukanya kaya begini," tutur Zovi.
Zovi jual tunas jahe merah ke warga. Hal tersebut dilaksanakan sebab jumlahnya ketertarikan warga untuk turut menanam jahe merah organik. Bahkan juga Zovi saat ini membina kelompok tani jahe merah.
"Jadi memang saat ini banyak kawan-kawan dan warga yang turut menanam jahe merah. Saat ini ada kelompok taninya yang tidak terpatok di Bandorasa Kulon saja. Saya jualin tunas bibitnya yang ingin tanam jahe merah," kata Zovi.
Zovi berkemauan untuk selalu meningkatkan untuk menanam jahe merah organik. Zovi yakin bila dianya akan sukses jadi petani jahe merah yang bisa memberi manfaat untuk warga.
"Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Saya berkemauan dapat berguna untuk banyak orang di sekitar saya dengan jadi petani jahe ini," ujarnya.