Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemicu dan Cara Mencegah Asam Lambung Kerap Kambuh di Malam Hari

Pemicu dan Cara Mencegah Asam Lambung Kerap Kambuh di Malam Hari
Pemicu dan Cara Mencegah Asam Lambung Kerap Kambuh di Malam Hari

Pemicu dan Cara Mencegah Asam Lambung Kerap


 Meringis di atas jam 8 malam kemungkinan sedang jadi kebiasaan Anda. Itu karena, entah kenapa, asam lambung kerap kumat pada malam hari! Sudah coba tidak makan agar perut tidak sakit, yang terjadi justru kebalikannya, perut semakin perih! Lalu, apa yang menjadi pemicu asam lambung kerap kumat pada malam hari, ya?


Saat sebelum jawab pertanyaan itu, sebaiknya Anda kenali dahulu mengenai penyakit asam lambung tersebut. Menurut dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, penyakit asam lambung ialah keadaan saat seorang mengalami saluran pencernaan karena produksi asam lambung yang terlalu berlebih.


Pasien asam lambung akan mengeluhkan nyeri ulu hati, rasa mual, dan begah. Bahkan juga, dr.Alvin menjelaskan, Anda juga dapat berasa lemas karena keadaan itu! Lemasnya badan dapat disebabkan karena hilangnya selera makan karena lambung nyeri, perlukaan di lambung sampai mengakibatkan anemia, dan keganasan lambung.

Kombinasi Di antara Makan Besar dan Tiduran

Kombinasi Di antara Makan Besar dan Tiduran

Sementara itu, asam lambung perih yang Anda alami sesungguhnya tidak spesifik cuman dapat terjadi pada malam hari. Tetapi, jika keadaan itu hanya Anda alami pada malam hari, ini penjelasannya menurut dr. Valda Garcia.


Pada beberapa orang, malam hari adalah waktu untuk makan besar. Saat makan malam juga, umumnya akan dihidangkan biasanya semakin banyak dan bermacam makanan. Anda juga tergerak untuk konsumsi semakin banyak.


"Nah, karena makan kebanyakan itu, Anda jadi condong gampang mengantuk. Saat Anda mengantuk, pasti Anda segera ingin tidur, kan? Rebahan-lah yang lalu dipilih. Walau sebenarnya, berbaring atau bahkan juga tertidur sesudah makan itu benar-benar tidak disarankan. Karena, asam lambung langsung bisa naik ke tenggorokan. Itu namanya GERD," terang dr. Valda.


GERD ialah singkatan dari gastroesophageal reflux disease. Adapun tanda-tanda dari GERD yang sering dirasa oleh orang yang kerap berbaring sesudah makan kenyang, diantaranya:


  • Perut yang nyeri. 
  • Dada nyeri dan ada sensasi seperti terbakar.
  • Rasa asam atau pahit pada bagian belakang mulut atau kerongkongan.
  • Susah menelan.
  • Muntah dan mual.
  • Kembung begah.
  • Napas pendek (susah bernapas).

Apabila makan kebanyakan tidak disarankan pada malam hari, memilih tidak makan sama sekali ternyata bukan solusi tepat. Karena, dr. Valda menjelaskan, terlambat makan atau mungkin tidak isi perut sama sekali bisa membuat produksi asam lambung bertambah. Ujungnya, perih ulu hati yang Anda alami.


Cara Menghindari Asam Lambung Sering Kambuh

Untuk menghindar asam lambung kambuh pada malam hari, lebih bagus Anda makan seperlunya, tidak banyak dan tidak begitu sedikit atau mungkin tidak makan sama sekalipun. Lantas jangan lupa, lihat tipe makanan yang dipilih.


"Saat masuk saat malam hari, lebih bagus jauhi makanan yang begitu pedas, asam, dan bergas," papar dr. Valda.


"Makanan yang bergas itu misalnya kol. Seharusnya turunkan konsumsi itu jika Anda punyai permasalahan lambung. Sementara masalah waktu, lebih bagus makan beberapa saat saat sebelum tidur, berikan interval yang cukup banyak saat sebelum Anda istirahat," dr. Valda lengkapi.


Selain mengontrol pola makan pada malam hari, ada juga banyak hal yang dapat dilaksanakan untuk mencegah lambung perih pada malam hari, yaitu:


Jauhi menggunakan baju yang ketat, khususnya di seputar perut. Tinggikan ujung kepala saat tidur seputar 20 cm dengan tempatkan beberapa bantal di kepala Anda. Itu akan menyulitkan asam lambung naik ke tenggorokan, dan Tidak boleh merokok sesudah makan.


Saat ini sudah mengetahui kan pemicu permasalahan asam lambung kerap kumat pada malam hari? Saat perut bergejolak, sebelum konsultasi sama dokter, Anda bisa mengandalkan obat antasida, baik tablet kunyahnya atau yang cair, untuk menetralisir asam lambung. Namun, bila tanda-tanda tidak juga lebih baik, jangan menunda untuk berobat ke dokter, ya!